Amanda Cole ~ Seorang karyawan muda berpenghasilan mapan rela keluar dari pekerjaannya dan memilih menjadi petani. Apakah bisa sukses? Simak kisahnya!
BisnisHandal.com, Disadari atau tidak, sepanjang hidup ini setiap harinya kita akan menjumpai berbagai macam peluang yang terkadang lewat begitu saja. Peluang tersebut bisa muncul dari berbagai ide-ide dari yang paling brilian sampai yang paling “gila” sekalipun.
Ada orang yang memilih untuk melewatkan peluang yang muncul seperti angin yang berhembus. Tetapi tidak sedikit juga yang memilih untuk mengikuti peluang muncul, meskipun terdengar anti mainstream.
Kisah ini datang dari seorang pengusaha muda bernama Amanda Cole yang sukses masuk daftar Forbes Under 30 kategori Industry, Manufacturing & Energy 2019. Semua itu tidak lepas dari usahanya sebagai penjual sayur dengan konsep yang out of the box.
Baca: Dea Valencia Budiarto: Kisah Sukses Remaja Kreatif Pendiri Batik Kultur
Kisah Amanda Cole, Sang Pendiri Sayurbox yang Menginspirasi
Latar Belakang Amanda Cole
Amanda Susanti Cole adalah pengusaha berdarah Indonesia – Inggris yang lahir di Jakarta pada tanggal 22 Juni 1990.
Setelah lulus dari Manchester University Inggris, Amanda pulang ke tanah air dan mencari pekerjaan. Tidak seberapa lama, ia diterima bekerja di sebuah perusahaan swasta dan ikut membangun co-working space.

Meskipun telah memiliki karir yang lumayan baik, Amanda Cole selalu merasa ada yang kurang karena itu bukanlah passionnya. Ia lebih tertarik dalam bidang agrikultur dan pertanian daripada pekerja kantoran.
Amanda memang telah lama memendam kecintaannya pada dunia pertanian sejak diperkenalkan oleh sang paman yang merupakan pengajar pertanian organik di Bengkulu.
Resign Kerja dan Memilih Menjadi Petani
Setelah dua tahun bekerja sebagai karyawan swasta, Amanda memilih untuk mengundurkan diri dan memilih menjadi petani. Hal ini bukanlah sesuatu yang lazim di kalangan anak muda zaman sekarang, yang merasa bertani adalah pilihan profesi mereka yang terakhir.
Tetapi Amanda memiliki jalan pikirannya sendiri.
Kebetulan keluarga Amanda memiliki lahan kosong yang cukup luas di Sukabumi, Jawa Barat yang tidak terurus. Dari situ timbul hasrat Amanda untuk memanfaatkan lahan tersebut menjadi lahan pertanian dengan konsep modern.
Karena tingginya persaingan pasar untuk hasil tani lokal, Amanda Cole mengambil konsep pertanian sayur mayur yang tidak ada di Indonesia. Dengan demikian, hasilnya nanti bisa ia jual ke restoran mewah dengan harga yang tinggi.
Tidak lama sesudahnya, usaha tani dengan konsep tersebut resmi berdiri dengan hasil yang cukup menguntungkan.
Mirisnya Penghasilan Para Petani Lokal
Setelah terjun langsung menjadi petani, Amanda Cole banyak bergaul dengan para petani sekitar. Suatu hari ia bertemu dengan seorang petani bernama Misto.
Misto adalah seorang petani singkong. Hasil panen singkong dari Misto ini ia jual kepada seorang tengkulak atau pengepul dengan harga Rp 600/kg. Padahal Amanda paham betul kalau harga singkong di pasaran saat itu adalah Rp 6.000/kg. Dengan kata lain petani seperti Misto hanya mendapatkan hasil 10% dari harga jual pasar.
Ketidaktahuan petani mengenai mekanisme harga pasar ini membuat Amanda sangat miris. Padahal jika bisa menjual harga panen dengan harga jual yang layak, para petani seperti Misto akan mendapatkan kehidupan yang lebih layak.
Konsep Menjual Langsung ke Konsumen
Kebetulan saat itu restoran tempat Amanda menyuplai hasil taninya membutuhkan stok kangkung dalam jumlah yang besar. Oleh karena itu, Amanda menawarkan Misto untuk beralih menjadi petani kangkung yang hasilnya langsung bisa dijual ke restoran mewah.
Amanda lalu bekerja sama membangun greenhouse dan mengubah lahan pertanian singkong menjadi lahan kangkung organik. Dalam tempo 3 bulan, Amanda dan Misto sudah berhasil memanen kangkung perdana mereka dan menjualnya dengan harga tinggi di restoran.
Dari sini, Amanda mulai berpikir kalau saja seluruh petani bisa langsung menjual hasil panen mereka kepada pembeli tanpa perantara, maka pastinya petani seluruh Indonesia akan sangat sejahtera.
Mematangkan Konsep Farm to Table
Tidak lama sesudahnya, Amanda Cole lalu bertemu dengan Rama Notowidigdo yang saat itu merupakan kepala produk di perusahaan logistik dan perjalanan GoJek.
Amanda dan Rama yang sama-sama cerdas dan visioner ini lalu berdiskusi bagaimana membantu para petani agar bisa memasarkan hasil panen mereka secara langsung tanpa perantara.
Konsep bisnis ini adalah farm to table atau memotong rantai distribusi tanpa perantara. Sehingga para petani lokal dapat langsung menjual hasil panennya kepada konsumen konsumen. Petani akan mendapatkan keuntungan hingga puluhan kali lipat, sementara konsumen bisa mendapatkan sayuran yang masih fresh.
Amanda Cole Mendirikan Sayurbox
Amanda dibantu oleh Rama lalu menghadirkan sebuah ide bisnis startup baru bernama Sayurbox pada tahun 2017. Sayurbox adalah sebuah wadah online yang bisa menghubungkan para petani dengan para konsumen melalui dunia maya.

Awal berdirinya, Sayurbox hanya memanfaatkan dua jenis sosial media, yaitu Instagram dan Whatsapp. Untuk pemasarannya sendiri pun masih terbatas hanya terbatas di kawasan terdekat dengan promosi dari mulut ke mulut dan dari teman ke teman.
Amanda Cole menyadari awal berdiri Sayurbox ini sangatlah sulit mengingat pola kebiasaan masyarakat yang ingin berbelanja sayuran cenderung ke pasar atau supermartket. Apalagi pada saat itu, penggunakan media online belum segencar sekarang.
Konsep Promosi yang Menarik
Tetapi Amanda yang optimis dan seoang pekerja keras tidak hilang akal. Dibantu oleh Rama Notowidigdo sebagai co-founder dan Misto selaku communtity leader, mereka bekerja keras membesarkan Sayurbox.
Amanda semakin gencar promosi dan meyakinkan masyarakat bahwa membeli sayuran dengan Sayurbox jauh lebih mudah dan efisien. Dengan satu kali klik, sayuran segar akan langsung dikirim ke rumah tanpa harus repot berdesakan di pasar atau swalayan.
Perlahan tapi pasti, usaha Sayurbox mulai mendapatkan hasil. Karena kualitas yang baik dengan layanan yang prima, peminatnya pun semakin hari semakin bertambah.
Sayurbox kemudian kian berkembang seiring dengan respon yang positif dari masyarakat. Saat ini startup tersebut telah merambah ke website serta aplikasi Mobile.
Sayurbox Saat Ini
Kini Amanda Cole telah sukses besar dalam membesarkan Sayurbox hinggi menjadi salah satu startup besar dengan lebih dari 80 orang karyawan.
Sayurbox telah melayani lebih dari 8000 konsumen yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta, Tangerang, Bekasi, dan Depok dengan pengiriman lebih dari 300 jenis sayuran dan buah-buahan.
Ada lebih dari 50 petani yang terbantu berkat adanya Sayurbox yang sukses merubah taraf perekonomian mereka.
Dengan semua keberhasilannya, Amanda Cole pernah masuk dalam daftar daftar Forbes Under 30 kategori Industry, Manufacturing & Energy 2019 yang tentunya sangat menginspirasi para anak muda di Indoensia.
Baca: Kisah Farah Farce, Pengusaha Muda yang Sukses Berbisnis Tanpa Modal
Siapa sangka, berkat kecintaannya dalam dunia agrikultur dan niat baik membantu kehidupan para petani, Amanda malah diganjar dengan kesuksesan usahanya. Berawal dari ide yang cemerlang dan niat yang baik, kini Amanda Cole telah mendapatkan kesuksesannya. Bagaimana dengan anda? [BH/CS]