Cara Memotivasi Karyawan ~ Punya karyawan yang kinerjanya kurang dan malas-malasan dalam bekerja? Coba beberapa trik berikut ini!
BisnisHandal.com, Memiliki karyawan yang pekerja keras dan berintegritas tinggi pada perusahaan adalah anugerah yang luar biasa. Karyawan yang berkualitas akan membantu perusahaan bersama-sama dalam membangun perusahaan ke arah yang lebih baik.
Meskipun sudah melalui seleksi ketat dalam proses recruitment karyawan, terkadang sering sekali perusahaan mendapatkan karyawan yang tidak sesuai harapan.
Ada kalanya seorang karyawan yang sudah bekerja lama tiba-tiba menjadi kehilangan semangat dalam bekerja. Belum lagi terkadang karyawan menghadapi suasana yang jenuh atau lingkungan kerja yang toxic.
Hal-hal seperti ini mau tidak mau akan mempengaruhi produktivitas dari karyawan. Akibatnya perusahaan juga yang akan menanggung kerugian karena kinerja karyawan yang menurun.
Baca: 7 Cara Menjalani Pekerjaan yang Tidak Disukai agar Bersemangat Lagi
7 Cara Jitu Memotivasi Karyawan agar Kembali Produktif
Sebetulnya jika menghadapi karyawan yang sudah mulah kehilangan semangat dalam bekerja, anda tidak perlu buru-buru memberhentikan mereka. Apalagi jika karyawan tersebut sudah melewati berbagai tahap seleksi dalam prekrutan.
Bisa jadi kinerja karyawan yang menurun tersebut adalah karena stuck dengan kondisi lingkungan kerjanya.
Daripada menghabiskan banyak waktu dan tenaga dalam mencari karyawan baru dan melatih mereka dari nol, akan lebih efektif jika anda memberikan motivasi yang baik agar mereka kembali produktif.
Berikut ini adalah beberapa cara memotivasi karyawan yang efektif untuk meningkatkan kinerja karyawan menjadi lebih baik dan produktif kembali.
1. Meninjau Kembali Gaji atau Insentif Karyawan
Ada banyak sekali kasus di mana karyawan yang produktif dan berintegritas tinggi tetapi tiba-tiba menurun dan seperti kehilangan semangat dalam bekerja. Biasaya kasus serupa terjadi pada karyawan senior yang sudah lama bekerja.
Nah, sebagian besar kasus seperti ini terjadi karena masalah gaji mereka. Terkadang karena berbagai kesibukan terhadap faktor lain, para pengusaha kerap lupa memikirkan kenaikan gaji karyawan. Apalagi untuk karyawan yang sudah lama mengabdi pada perusahaan.
Perlu anda ingat bahwa setiap tahunnya inflasi itu selalu ada dan nyata. Akibatnya harga barang-barang kebutuhan juga ikut naik.
Jika kenaikan gaji karyawan tidak sebanding dengan besarnya kenaikan inflasi, berarti anda perlu meninjau kembali mengenai gaji atau insentif karyawan anda.
2. Apresiasi Terhadap Hasil Kerja Karyawan
Apresiasi terhadap hasil kerja karyawan juga bisa menjadi cara memotivasi karyawan yang cukup ampuh.

Sering kali para atasan hanya melihat hasil kerja seorang karyawan, entah itu memuaskan atau tidak tanpa melihat effort seperti apa yang mereka lakukan untuk menyelesaikannya.
Sebagai atasan yang baik, tidak ada salahnya anda melihat dari sisi lain bagaimana proses mereka menyelesaikan suatu pekerjaan.
Jika mereka telah bekerja dengan baik meskipun hasilnya kurang memuaskan, pujilah effort mereka dan beri tahukan kekurangannya dengan bahasa yang sopan dan mudah dimengerti.
Dengan demiian, mereka akan senang dipuji sekaligus semakin terpacu untuk bekerja lebih baik lagi kedepannya.
3. Pertimbangkan untuk Promosi Jabatan
Jika anda menemukan seorang karyawan yang tadinya berintegritas dan memiliki kinerja sangat baik kemudian tiba-tiba menjadi kurang, maka cobalah meninjau posisi dia sekarang.
Apakah karyawan tersebut memang sudah bekerja lama dengan kinerja baik tetapi tidak mendapat promosi jabatan sama sekali?
Jika benar, mungkin anda bisa mempertimbangkan untuk promosi jabawan sebagai salah satu cara motivasi karyawan agar menjadi lebih baik lagi.
Promosi jabatan akan membuat karyawan yang tadinya tiba-tiba berkinerja rendah akan menjadi lebih bersemangat lagi dan berusaha memberikan yang terbaik bagi perusahaan.
4. Jadilah Leader dan Bukan Boss
Ada perbedaan yang sangat mendasar antara seorang pemimpin atau leader dengan seorang bos. Seorang bos cenderung mengandalkan kekuasaannya untuk memerintahkan anak buahnya dalam mengerjakan sesuatu.
Sebaliknya seorang pemimpin cenderung mengajak anak buahnya untuk saling bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama untuk perusahaan.
Seorang pemimpin juga akan selalu mengajak para karyawan untuk berdiskusi dalam mengambil kebijakan untuk kepentingan bersama dalam perusahaan. Tidak seperti bos yang otoriter dan cenderung mengambil semua keputusannya sendiri, meskipun untuk kepentingan bersama.
Jadi untuk bisa memotivasi karyawan, cobalah untuk belajar menjadi seorang pemimpin dan bukan seorang bos.
5. Perhatikan Lingkungan Kerja
Dalam menjalani pekerjaan sebagai karyawan, lingkungan kerja sering kali bersifat dinamis.

Terkadang ada banyak karyawan yang resign dan kemudian digantikan lagi dengan karyawan-karyawan baru.
Pola kerja yang sering berubah-ubah juga terkadang sangat mempengaruhi mood para karyawan. Apalagi untuk sebagian karyawan yagn lebih nyaman berada dalam comfort zone mereka untuk tetap bisa produktif.
Untuk itu, salah satu cara memotivasi karyawan agar menjadi lebih baik dalam kinerja mereka adalah dengan memperhatikan lingkungan tempat kerja mereka.
Barang kali perubahan teman-teman kerja dan pola kerja telah mempengaruhi mood mereka dalam bekerja.
Terkadang ada karyawan yang berkonflik dan perlu mendapat menyelesaian yang baik. Untuk itu, anda jangan sungkan untuk mengobrol dengan para karyawan demi bisa mendengarkan pendapat mereka.
6. Program Liburan Bersama Karyawan
Manusia tidak sama dengan mesin yang bisa bekerja terus tanpa istirahat. Ada kalanya kita membutuhkan liburan untuk sekedar refreshing dari penatnya rutinitas kerja.
Maka dari itu, alangkah baiknya jika ada perusahaan yang membuat program untuk mengajak para staffnya liburan bersama sesekali.
Selain bisa untuk refreshing dari penatnya bekerja, liburan bersama para karyawan juga bisa mempererat tali silahturami antar sesama karyawan. Dengan demikian setelah masuk kerja kembali mereka akan lebih kompak satu sama lain dengan visi untuk sama-sama memajukan perusahaan.
Cara memotivasi karyawan dengan program liburan bisa dilakukan minimal setahun sekali.
7. Perhatikan Kinerja Supervisor atau Atasan Karyawan
Terkadang banyak pengusaha yang hanya berurusan dengan pemimpin atau supervisor tanpa kontak langsung dengan para karyawan atau staff lainnya.
Hal ini memang lumrah saja, apalagi untuk perusahaan besar yang memiliki banyak jenjang jabatan.
Tetapi para pengusaha sebaiknya jangan lupa kalau terkadang bisa saja ada supervisor yang tidak bisa memimpin para karyawan dengan baik.
Ada banyak sekali kasus staff perusahaan yang mengundurkan diri karena merasa tidak cocok dengan supervisor mereka. Entah itu karena sang supervisor yang memimpin dengan semena-mena, tidak adil, atau masalah insentif.
Jadi sebagai atasan yang baik, jika mendapati kasus turnover karyawan yang cukup tinggi, maka penting juga untuk menyelidiki kinerja supervisor mereka.
Baca: 7 Kebiasaan Buruk Orang Gagal yang harus Dihindari oleh Orang Sukses
Dengan cara motivasi karyawan yang tepat, maka karyawan yang tadinya memiliki kinerja kurang memuaskan akan bisa cepat recovery dan memberikan kemampuan mereka semaksimal mungkin untuk perusahaan. [BH/CS]