Chris Gardner ~ Bagaimana kisah hidup Chris Gardner yang awalnya seorang gelandangan memprihatinkan harus berjuang untuk meraih impiannya? Ikuti terus kisahnya berikut ini!
BisnisHandal.com, Sebagai pengusaha sukses di Amerika, nama Chris Gardner mungkin tidak setenar Bill Gates, Larry Page, atau bahkan Donald Trump sebelum menjadi presiden AS.
Tetapi ada sesuatu dari perjalanan hidup seorang Gardner yang bisa menjadi inspirasi dan motivasi bagi para pejuang sukses. Seperti apa kisah hidup seorang Chris Gardner?
Baca: Kisah Christine Ha, Tunanetra yang Menjuarai MasterChef Amerika
Kisah Hidup Penuh Inspirasi dari Chris Gardner
Masa Kecil yang Sengsara
Christopher Paul Gardner atau biasa disapa Chris Gardner lahir di Milwaukee, Amerika Serikat pada tanggal 9 Februari 1954. Masa kecil Gardner jauh dari kata bahagia.

Sejak kecil, ayah kandung Chris telah meninggalkannya bersama ibunya dalam keadaan yang memprihatinkan.
Sang ibu, Bettye Jean Gardner yang hidup dalam keadaan yang sangat miskin, terpaksa harus menikah lagi. Namun, alih-alih mendapatkan pasangan yang bisa menafkahinya, ayah tiri Chris justru memiliki perangai yang sangat buruk.
Sejak kecil, Chris bersama saudara perempuan dan ibunya kerap mendapatkan tindak kekerasan dari ayah tirinya yang ringan tangan dan gemar mabuk-mabukkan.
Hingga pada saat Chris berusia 8 tahun, ibunya yang putus asa ketika dianiaya oleh ayah tirinya, mencoba melawan dan membunuhnya.
Akibat peristiwa tragis tersebut, Chris bersama saudara perempuannya terpaksa harus tinggal di panti asuhan.
Pindah ke San Fransisco
Meskipun hidup dalam keprihatinan, sang ibu selalu menasehati Chris dengan kata penyemangat, “Nak, kamu bisa menjadi apapun yang kamu inginkan suatu hari kelak.”
Perkataan ibunya inilah yang selalu diingat oleh Chris dan menjadi motivasinya bahkan setelah ia dewasa dan meninggalkan panti asuhan.
Pada tahun 1970, Chris muda lalu bergabung dengan Angkatan Laut Amerika Serikat selama 4 tahun. Hingga pada tahun 1974, ia pindah ke San Fransisco dan bekerja menjadi sales peralatan medis.
Di kota San Fransisco inilah, Chris berkenalan dengan seorang seorang ahli matematika bernama Sherry Dyson hingga akhirnya memutuskan untuk menikah pada tahun 1977.
Pernikahan keduanya hanya bertahan selama 3 tahun. Pada tahun 1980, keduanya memutuskan untuk bercerai.
Setelah bercerai, Chris hidup bersama dengan seorang perempuan bernama Jackie Madina. Pada tahun 1981, Jackie melahirkan seorang bayi laki-laki yang diberi nama Christopher Jarrett Gardner atau Chris Gardner Jr.
Kehidupan Chris Gardner yang Sulit
Awalnya menjadi sales peralatan medis berlangsung lancar, meskipun terkadang penjualannya sangat sepi dan mempengaruhi komisinya yang ia terima.
Akan tetapi, semakin lama Chris menyadari bahwa pekerjaannya sebagai sales peralatan medis jauh lebih cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Ditambah lagi sekarang ia memiliki seorang istri dan anak balita.
Karena penjualan peralatan medis yang semakin sepi, Chris mulai mengalami kesulitan keuangan.
Awalnya mobil Chris disita karena tidak sanggup membayar cicilan. Tidak hanya itu, Chris juga menunggak biaya sewa apartemen yang ia tempati karena penghasilannya yang tidak mencukupi.
Mendapat Ide Menjadi Pialang Saham
Suatu hari, ketika sedang berjualan alat kesehatan di kota San Fransisco, Chris melihat seorang pemuda dengan pakaian perlente yang mengendarai mobil Ferrari keluaran terbaru.

Karena merasa penasaran melihat orang bisa sesukses itu dengan usia yang masih muda, Chris memberanikan diri untuk menanyakan pekerjaan orang yang baru ia temui tersebut.
Dari situ, Chris mengetahui bahwa orang tersebut bisa meraih sukses dalam waktu singkat karena menjadi pialang saham.
Seperti mendapat pencerahan, Chris langsung memutuskan bahwa dirinya juga akan menjadi pialang saham agar bisa memberikan kehidupan yang layak, terutama bagi Chris Jr, putra semata wayangnya itu.
Semasa kecil, Chris telah merasakan bagaimana sengsaranya hidup dalam kemiskinan dan mengalami kekerasan dalam keluarga. Maka dari itu, ia bertekad merubah hidup agar anaknya tidak menjalani hidup seperti dirinya.
Chris lalu memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya sebagai sales dan melamar pekerjaan di perusahaan pialang saham terkemuka bernama Dean Witter Reynolds (DWR).
Karena tidak memiliki kualifikasi maupun pengalaman, Chris tetap diterima bekerja, tetapi hanya sebagai karyawan magang dan tidak mendapatkan bayaran selama magang.
Menjadi Gelandangan
Keputusan Chris Gardner untuk menjadi karyawan magang tanpa gaji di DWR membuat istri Chris meradang. Ia merasa sudah tidak tahan hidup bersama dengan Chris yang tidak memiliki masa depan.
Akhirnya setelah melalui pertengkaran hebat, istri Chris memutuskan untuk pergi meninggalkan dirinya bersama anak mereka.
Cobaan hidup Chris tidak sampai disitu saja. Karena sudah berbulan-bulan menunggak sewa apartemen, Chris dan anaknya diusir keluar oleh pemiliki apartemen.
Pada saat itu, Chris yang berusia 27 tahun dengan membawa anaknya yang masih balita terpaksa hidup menjadi gelandangan tanpa tempat tinggal yang layak.
Setiap harinya, Chris dan Chris Jr tidur berpindah-pindah, mulai dari toilet stasiun kereta api, bangku taman, sampai harus berebut tempat dengan para tunawisma di penampungan gereja.
Tidak jarang, ia terpaksa tidur di kolong meja kantornya setelah semua karyawan pulang kerja.
Untuk kebutuhan makan sehari-hari, ia membawa putranya mengantri makanan di dapur umum.
Chris Gardner Bertahan dari Keterpurukan
Selama magang, Chris tidak mendapatkan bayaran sepeserpun. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk tetap menjadi sales peralatan medis selama akhir pekan untuk mendapatkan sedikit biaya.
Dari penghasilannya yang cukup minim tersebut, Chris bisa menitipkan Chris Jr di tempat penitipan bayi agar dirinya dapat lebih leluasa bekerja.
Meskipun kehidupannya pada saat awal magang ini begitu sulit, Chris tidak menyerah pada keadaan. Ia tetap melaluinya dengan tabah sambil membayangkan suatu hari nanti ia akan membayar semua kepediahan tersebut dengan kesuksesan.
Jika kamu memiliki sebuah mimpi, jagalah mimpi tersebut. Jika kamu menginginkan sesuatu, pergi dan perjuangkan apa yang kamu inginkan.
Chris Gardner
Buah Dari Kerja Keras dan Ketabahan
Akhirnya semua kerja keras dan ketabahan seorang Chris Gardner membuahkan hasil. Perusahaan sangat puas dengan kinerja Chris.
Dari 20 orang karyawan magang yang diseleksi, Chris menjadi satu satunya yang lulus dan diterima bekerja di DWR.
Karir Chris di DWR melesat dengan tajam. Berbagai transaksi bernilai fantastis berhasil ia taklukkan hingga membuat perusahaan sangat puas dengan hasil pekerjaannya.
Sejalan dengan itu, kehidupan finansial Chris juga berubah 180 derajat. Dari yang sebelumnya gelandangan dan harus makan ala kadarnya, kini ia bisa tidur nyenyak dengan sang buah hati di apartemen mewah.
Jika sebelumnya ia kemana-mana harus menempuh jalan kaki, kini ia bisa membawa anaknya berkeliling kota dengan mengendarai mobil mewah.
Kesuksesan demi kesuksesan terus diraih oleh seorang Chris Gardner. Hingga pada tahun 1987, ia membuka perusahaan investasi sendiri yang bernama “Gardner Rich”.
The Pursuit of Happyness
Selain menjadi seorang wirausahawan, investor, dan broker saham yang sangat sukses, Chris Gardner juga berniat memotivasi orang-orang agar bisa sukses seperti dirinya.
Ia menulis sebuah buku yang berjudul “The Pursuit of Happyness” yang menceritakan bagaimana perjalanan hidupnya dari seorang gelandangan hingga menjadi pialang yang sukses.

Buku tersebut kemudian diadaptasi ke dalam film Hollywood dengan judul sama yang dibintangi oleh Will Smith.
Kini, Chris Gardner menghabiskan masa tuanya dengan menjadi motivator dari satu negara ke negara lain. Setidaknya, ia bisa menghabiskan waktu 200 hari dalam satu tahun untuk berkeliling memberikan motivasi pada orang-orang yang memiliki mimpi besar untuk bisa sukses.
Pada saat ini, Chris Gardner setidaknya telah mengumpulkan kekayaan tidak kurang dari US$ 60 juta atau lebih dari Rp 800 miliar.
Semua pencapaian tersebut ia dapatkan berkat kerja keras dan keteguhannya untuk meraih mimpi besarnya agar keluarganya bisa hidup dengan layak tidak seperti dirinya ketika masih kecil.
Baca: Kisah Top Ittipat, Sang Miliarder Muda yang Sukses Berkat Tao Kae Noi
Dari perjalanan hidup seorang Chris Gardner kita belajar bahwa kita bisa meraih mimpi berkat motivasi yang kuat, kerja keras, dan pantang menyerah. [BH/CS]