Pengertian BEP ~ Apa itu BEP? Manfaat apa yang didapat dari BEP? Bagaimana cara menghitung dan contoh soal BEP? Temukan jawabannya di bawah ini!
BisnisHandal.com, Istilah BEP adalah sebuah istilah yang cukup sering dibahas dalam ilmu ekonomi akuntansi. BEP sendiri merupakah sesuatu yang sangat familiar buat anda yang menekuni usaha atau bisnis tertentu.
Sebetulnya apa itu BEP? Mari kita cari tahu jawabannya!
Pengertian BEP Adalah
BEP adalah singkatan dari Break Even Point. Dalam bahasa yang lebih sederhana, BEP bisa disebut sebagai Titik Impas. Ada juga yang menyebut BEP sebagai titik balik modal.
Jadi secara umum, pengertian BEP adalah sebuah kondisi keuangan dalam usaha dimana antara biaya pengeluaran dan biaya pemasukan berada pada titik yang seimbang, sehingga tidak terjadi kerugian maupun keuntungan.
Dalam dunia usaha, kondisi BEP (Break Even Point) sebuah usaha adalah saat yang paling dinanti karena setelah melewati BEP, artinya perusahaan telah mampu menggenjot pendapatan secara konstan di waktu yang akan datang.
Jadi gambaran sederhana BEP dapat dilihat dalam grafik BEP sebagai berikut:

Pengertian BEP Menurut Para Ahli
Berikut ini adalah pengertian BEP menurut beberapa ahli yang berkompeten untuk lebih memahami apa itu BEP.
1. Hansen dan Mowen (1994:16)
Pengertian BEP menurut Hansen dan Mowen adalah di mana total pendapatan sama dengan total pengeluaran, yang pada intinya adalah nol keuntungan.
2. Mulyadi (1997:72)
Pengertian BEP menurut Mulyadi adalah suatu keadaan dimana sebuah usaha tidak memperoleh laba ataupun menderita rugi, dengan kata lain suatu usaha dikatakan impas jika jumlah pemasukan (revenue) sama dengan jumlah biaya, atau laba hanya dapat digunakan untuk menutup biaya tetap saja.
3. Zulian Yamit (1998:62)
Pengertian BEP menurut Zulian Yamit adalah suatu keadaan dimana total pendapatan sama besarnya dengan total biaya (Total Revenue = Total Cost)
4. Subur Harahap (2004)
Pengertian BEP menurut Subur Harahap adalah sebuah kondisi perusahaan yang tidak memperoleh laba dan tidak pula menderita rugi, dalam arti semua biaya pengeluaran operasional produksi dapat ditutupi oleh pendapatan dari hasil penjualan produk.
5. Garrison (2006:335)
Pengertian BEP menurut Garrison adalah sebuah tingkat penjualan dimana laba sama dengan nol, atau total penjualan seimbang dengan total beban, atau titik dimana total margin kontribusi sama dengan total beban tetap.
Manfaat BEP (Break Even Point)/Titik Impas

Dari sudut pandang pengusaha atau perusahaan, BEP dapat memberikan beberapa manfaat yang secara signifikan akan berpengaruh pada kelangsungan sebuah usaha. Adapun manfaat Break Even Point (BEP) adalah sebagai berikut.
1. Perencanaan Laba (Profit Planning)
Manfaat BEP yang pertama adalah sebagai sebuah dasar atau landasan bagi perusahaan atau pengusaha untuk merencanakan pencapaian laba perusahaan. Perencanaan laba ini meliputi perencanaan waktu operasional perusahaan hingga waktu akan mendapatkan laba setelah terjadinya BEP/titik impas.
2. Pengendalian Kegiatan Operasional (Operational Controlling)
Manfaat Break Even Point yang lain adalah pengendalian kegiatan operasional (operational controlling). Titik impas bisa digunakan sebagai dasar bagi perusahaan untuk mengetahui kapan harus melakukan pengendalian operasional dan kapan harus push kegiatan operasionalnya.
3. Pertimbangan dan Penentuan Harga (Pricing Concideration)
Manfaat BEP yang ketiga adalah sebagai dasar pertimbangan dan penentuan harga. BEP akan memberikan gambaran bagi perusahaan sampai sejauh mana perubahan harga jual, biaya, dan volume penjualan. Dengan demikian, nantinya perusahaan akan dapat menentukan kisaran harga penjualan produk dengan tepat.
4. Pertimbangan dalam Mengambil Keputusan Strategis (Judgement and Decision)
Adapun manfaat Break Even Point (BEP) yang terakhir adalah sebagai dasar pertimbangan dalam mengambil keputusan strategis dalam perusahaan.
BEP akan memberikan gambaran mengenai jumlah penjualan minimum agar penjualan tidak merugi dan jumlah penjualan yang harus dicapai oleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu agar bisa melewati titik impas dan memperoleh laba.
Oleh karena itu, BEP sangat penting dalam kaitannya untuk pengambilan keputusan strategis perusahaan agar bisa tercapai keuntungan yang sebesar-besarnya bagi perusahaan.
Rumus dan Cara Menghitung BEP (Break Even Point)
Pada dasarnya, untuk menghitung terjadinya BEP (Break Even Point), bisa dilakukan dengan 2 cara, yaitu menghitung berapa unit produk yang harus terjual agar terjadi Break Even Point atau menghitung berapa total uang hasil penjualan sampai terjadinya BEP.
Oleh karena itu, rumus untuk menghitung BEP juga dibedakan menjadi 2 macam, yaitu rumus BEP dalam Unit dan rumus BEP dalam Rupiah.
1. Rumus BEP dalam Unit
Adapun rumus BEP dalam unit adalah:
BEP = FC/(P-VC)
2. Rumus BEP dalam Rupiah
Rumus BEP dalam rupiah atau yang biasa disebut dengan rumus Margin Kontribusi per Unit adalah:
BEP = FC/[1-(VC/S)]
Keterangan Komponen dalam Rumus BEP

FC: Fixed Cost (Biaya Tetap)
Biaya tetap (Fixed Cost) adalah biaya konstan yang harus dikeluarkan oleh perusahaan ketika perusahaan tersebut sedang melakukan produksi maupun sedang tidak melakukan aktivitas produksi. Contohnya adalah biaya gaji karyawan, biaya penyusutan mesin-mesin, biaya pajak, dan lain-lain.
VC: Variable Cost (Biaya Variabel)
Biaya Variabel (Variable Cost) adalah biaya per unit yang dipengaruhi oleh kapasitas atau volume produksi dan sifatnya dinamis. Semakin banyak produksi yang dihasilkan oleh perusahaan, maka semakin tinggi pula biaya variabelnya.
Contoh biaya variabel adalah biaya bahan baku, biaya lembur karyawan produksi, biaya listrik, air, dan sebagainya.
P: Price per Unit (Harga per Unit)
Harga per unit adalah harga jual produk dalam jumlah satuan.
S: Sales Volume (Volume Penjualan)
Sales volume atau volume penjualan adalah total seluruh penjualan yang didapat oleh perusahaan yang dihitung berdasarkan total kapasitas produksi dikalikan dengan harga per unit produk. Istilah sederhananya adalah omset penjualan.
Contoh Soal Perhitungan BEP (Break Even Point)
Sebuah perusahaan bernama CV. Sukses Abadi Garmen adalah usaha lokal yang bergerak di bidang produksi aneka kaos oblong (t-shirt).
Adapun data produksi CV. Sukses Abadi Garmen adalah sebagai berikut.
- Kapasitas produksi = 10.000 kaos t-shirt
- Harga jual satuan kaos t-shirt = Rp 35.000
- Total biaya tetap = Rp 55.000.000
- Total biaya variabel = Rp 90.000.000
Pertanyaannya adalah berapa jumlah baju t-shirt yang harus dijual dan berapa rupiah total penjualan oleh CV. Sukses Abadi Garmen untuk mendapatkan titik impas atau BEP?
Jawaban
Diketahui:
- Kapasitas produksi = 10.000 kaos t-shirt
- Total biaya tetap (FC) = Rp 55.000.000
- Total biaya variabel (VC) = Rp 90.000.000
- VC per unit = Rp 90.000.000/10.000 = Rp 9.000 per unit
- Harga jual satuan kaos t-shirt (P) = Rp 55.000
- Volume Penjualan (S) = Rp 55.000 x 10.000 = Rp 550.000.000
BEP dalam Unit adalah:
BEP = FC/(P-VC)
BEP = Rp 55.000.000/(Rp 55.000 – Rp 9.000) = 1.195,65
Ini berarti CV. Sukses Abadi Garmen harus memproduksi sekitar 1.196 unit kaos t-shirt untuk mendapatkan BEP.
BEP dalam Rupiah adalah:
BEP = FC/[1-(VC/S)]
BEP = Rp 55.000.000/[1-(Rp 90.000.000/550.000.000)] = Rp 65.760.869,57
Jadi untuk mendapatkan BEP, CV. Sukses Abadi Garmen harus menjual kaos t-shirt mereka dengan omset sebesar Rp 65.761.000.
Baca Juga:
- Cross Selling Adalah: Mengenal Teknik Jualan Cross Selling dan Up Selling
- E-Business Adalah: Pengertian, Strategi, dan Keuntungan E-Business
- Monetisasi Adalah: Pengertian Monetisasi, Platform, dan Syarat Monetisasi
Demikianlah penjelasan mengenai pengertian BEP beserta manfaat, rumus dan cara perhitungan BEP, beserta contoh soal dan jawaban penyelesaiannya. Semoga bisa bermanfaat bagi anda. [BH/CS]