Perbedaan Dropship dan Reseller ~ Anda baru akan memulai jualan online? Yuk ketahui dulu bedanya dropship dan reseller sebelum anda memilih salah satunya untuk metode bisnis online anda!
BisnisHandal.com, Dropship dan reseller adalah 2 jenis penjualan tidak langsung yang paling banyak dipergunakan dalam bisnis dagang online.
Sistem penjualan dropship ataupun reseller biasa digunakan dalam penjualan dengan sistem online di berbagai marketplace atau situs jual beli online dan juga di berbagai sosial media.
Dengan adanya sistem penjualan dropship atau reseller, para pedagang yang tidak memiliki modal besar akan sangat terbantu karena tidak harus mengeluarkan biaya yang besar untuk modal usaha dan resiko usahanya juga akan sangat minim.
Jika anda berniat menjalankan bisnis online kecil-kecilan dalam skala rumahan dengan modal yang terbatas, ada baiknya mempertimbangkan bisnis dengan menggunakan sistem dropship atau reseller.
Lantas apa itu dropship dan reseller dan apa perbedaan dropship dan reseller?
Apa itu Dropship?
Dropship adalah sistem pemasaran online antara penjual dan pembeli yang melibatkan pihak ketiga yaitu supplier, dimana ketika terjadi trasaksi, maka penjual akan menghubungi supplier dan barang akan langsung dikirim kepada konsumen tanpa melalu penjual.
Nantinya barang yang langsung dikirim kepada pembeli oleh supplier tersebut mengatasnamakan penjual.
Untuk kerja sama transaksi antara penjual dengan supplier bisa melalui sistem down payment, deposit awal, atau pelunasan setelah transaksi selesai dan barang sudah diterima konsumen. Nantinya sistem pembayaran ini tergantung pada kesepakatan kerja sama antara penjual dengan supplier.
Cara menjadi dropshipper yang mudah dan nyaris tidak membutuhkan modal yang besar dengan resiko yang sangat kecil membuat sistem penjualan dropship begitu diminati oleh para pedagang online.
Selain dropship, sistem penjualan reseller juga tidak kalah banyak peminatnya dari dropship.
Apa itu Reseller?

Reseller adalah sistem pemasaran online yang hampir sama dengan dropship, tetapi ketika terjadi transaksi supplier tidak langsung mengirimkan barang kepada pembeli, tetapi melalui penjual dulu dan penjual yang akan mengirimkan barang kepada pembeli.
Jadi dalam sistem penjualan reseller memungkinkan penjual untuk melakukan kontrol produk barang yang akan dikirim ke pembeli.
Karena itu, para pedagang dengan sistem reseller mau tidak mau harus melakukan stok barang atau minimal stok sample barang terlebih dahulu karena mereka yang akan menjual atau mengirimkan barang tersebut kepada pembeli.
Cara menjadi reseller juga relatif mudah karena anda hanya harus menemukan supplier produk yang anda jual dan menawarkan kesepakatan kerja sama. Selanjutnya tinggal menjual produk dari supplier tersebut secara online.
6 Perbedaan Dropship dan Reseller
Meskipun antara sistem penjualan online dengan metode dropship maupun reseller ini terlihat hampir mirip, ternyata antara keduanya memiliki perbedaan yang cukup mencolok tidak hanya dari segi proses pengiriman barang ke konsumennya saja.
Berikut ini adalah perbedaan dropship dan reseller yang harus anda ketahui sebelum memulai berbisnis online.
1. Perbedaan Dropship dan Reseller dari Segi Stok Barang
Perbedaan dropship dan reseller yang pertama adalah dari segi stok barang. Seorang reseller harus melakukan stok barang terlebih dahulu yang akan dijualnya.
Terkadang agar bisa menjual barang dengan harga yang kompetitif atau ingin mendapatkan margin yang lebih tinggi, seorang pedagang reseller mau tidak mau harus melakukan pembelian stok barang dalam jumlah yang cukup banyak.
Berbeda dengan seorang dropshipper yang tidak perlu melakukan stok barang sama sekali. Karena barang yang diminta oleh pembeli akan langsung dikirimkan tanpa harus melewati penjual atau dropshipper terlebih dahulu.
2. Perbedaan Dropship dan Reseller dari Segi Modal
Meskipun sama sama membutuhkan modal yang relatif lebih kecil daripada sistem dagang konvensional, antara sistem penjualan dropship dan reseller juga membutuhkan jumlah modal yang jauh berbeda.
Dalam melakukan pemasaran online dengan sistem dropship, anda bisa menjalankannya tanpa modal sama sekali. Asalkan memiliki smartphone, internet, dan foto produk yang dijual, anda sudah bisa memulai bisnis online dengan sistem dropship.
Berbeda dengan dropship, dalam melakukan bisnis penjualan online dengan reseller anda harus mengeluarkan modal terlebih dahulu untuk stok produk.
Namun demikian, modal yang anda keluarkan untuk bisnis reseller ini bisa ditekan seminimal mungkin dengan cara melakukan stok item barang yang pasti laku terlebih dahulu dan sisanya bisa dilengkapi setelah bisnis berjalan dan anda mengetahui kecenderungan perputaran barang dagangan anda.
3. Perbedaan Dropship dan Reseller dari Segi Resiko
Perbedaan dropship dan reseller yang ketiga adalah dari segi resiko.
Karena penjual online dengan cara reseller melakukan stok barang tersebut, maka jika barang yang distok tersebut tidak laku, maka akan timbul resiko kerugian senilai barang yang distok tadi.
Berbeda dengan sistem dropship dimana barang tidak distok dan pesanan hanya berdasarkan order pembeli, maka resiko barang tidak laku sangatlah minimal.
Tetapi meski demikian, untuk sistem dropship, resiko akan pembeli yang tidak puas justru tinggi karena barang yang dikirim tidak melalui penjual terlebih dahulu. Jadi bisa saja ada kemungkinan barang yang dikirim oleh supplier ini salah, tertukar, atau tidak sesuai dengan kualitas yang diinginkan pembeli.
Hal kebalikannya di sistem reseller, resiko akan kompliment dari pembeli akan lebih rendah karena barang akan diperiksa dan diseleksi terlebih dahulu oleh penjual.
4. Perbedaan Dropship dan Reseller dari Segi Keuntungan

Penjualan dengan sistem reseller bisa mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi karena dengan melakukan stok barang terlebih dahulu dengan kuantiti tertentu, maka seorang reseller akan mendapatkan harga grosir yang lebih miring.
Apalagi dengan sistem jual beli antara reseller dengan supplier yang biasanya dengan sistem cash, maka seorang reseller dapat menekan harga pokok barang yang dijualnya serendah mungkin untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Keadaan sebaliknya justru terjadi pada penjualan dengan sistem dropship. Seorang dropshipper akan sulit mendapatkan harga yang lebih miring atau lebih kompetitif karena hanya membeli barang dalam jumlah tertentu dan ketika ada pesanan saja.
Lagipula pedagang dengan sistem dropship tidak bisa menjual dengan harga yang terlalu tinggi karena persaingan harga di dunia maya juga tidak kalah sengitnya.
Oleh karena itu, dari perbedaan dropship dan reseller dari segi keuntungan, penjualan dengan sistem reseller akan lebih menguntungkan daripada penjualan dengan dropship.
5. Perbedaan Dropship dan Reseller dari Segi Cara Pemasaran
Perbedaan dropship dan reseller berikutnya adalah dari segi cara pemasaran. Untuk penjualan dengan menggunakan sistem reseller, anda bisa memasarkan produk secara online maupun offline.
Karena anda memiliki stok produk yang anda jual, maka bisa saja anda menjajakan produk tersebut kepada para calon konsumen anda di dunia nyata dan membiarkan mereka melihat atau mencoba produk tersebut secara langsung. Dengan demikian, jangkauan pasar untuk pemasaran dengan sistem reseller juga akan lebih luas.
Tetapi jika anda memilih memasarkan produk anda dengan sistem dropship, maka anda hanya bisa memasarkan produk tersebut dengan sistem online saja. Karena anda tidak mungkin menjual produk yang tidak ada fisiknya secara offline.
6. Perbedaan Dropship dan Reseller dari Segi Pelayanan Kepada Konsumen
Perbedaan dropship dan reseller yang terakhir adalah dari segi pelayanan ke konsumen. Untuk penjualan dengan menggunakan sistem reseller, maka kita bisa mengontrol dari segi pelayanan ke konsumen yang meliputi pengecekan kualitas produk, pengemasan, dan jangka waktu proses hingga mengirimkan barang tersebut kepada konsumen.
Berbeda dengan penjualan dengan sistem dropship dimana penjual tidak bisa melakukan kontrol terhadap produk yang akan dijualnya kepada konsumen karena semuanya ini adalah wewenang penuh dari supplier.
Maka dari itu, jika anda memilih untuk menjual produk dengan sistem dropship, maka anda harus betul-betul memperhatikan kualitas layanan dari supplier yang anda pilih agar konsumen anda tidak kecewa nantinya.
Baca Juga:
- Cara Mendapatkan Supplier Dropship Terpercaya dari Tangan Pertama
- Panduan untuk Daftar jadi Reseller Online Shop dalam 6 Langkah Mudah
- Cara Menjadi Dropshipper Bisnis Online dengan 9 Langkah Mudah
- Ingin Sukses dan Jago Jualan Online, Pelajari 5 Kunci Sukses Reseller Ini
Perbedaan antara penjualan dengan sistem dropship dan reseller sebetulnya cukup mudah dipahami dan bisa dilihat antara keduanya memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Sekarang pilihan tinggal di tangan anda, mau pilih menjadi seorang dropshipper ataukah reseller. [BH/CS]